Ekonomi Syariah

Dalamberbisnis dibutuhkan kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan. “Modal uang bukan kendala utama dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis”. Kejujuran, keadilan, dan akhaltul karimah adalah metode bisnis Rasulullah SAW mencapai kesuksesan dan masa-masa gemilang yang mengantarkan Rasulullah menjadi konglomerat di masanya.

Tenaga Kerja Indonesia

Ada berbagai cara untuk mendongkrak nilai jual calon tenaga kerja Indonesia, salah satunya adalah dengan gemar membaca. Selain mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, membaca juga meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja.

Ekonomi Global

Menjaga konsumsi masyarakat, mendorong sektor investasi dan mempercepat realisasi belanja pemerintah.

Membangun Ekonomi Hijau

Kesadaran lingkungan perusahaan diawali dari perubahan mindset dari pemangku kepentingan perusahaan tersebut. Lebih dalam dari sekadar kesadaran, ekonomi hijau harus menjadi visi dari perusahaan.

Bisnis Online

Media online atau internet sebagai media pemasaran bisnis, memang menjadi salah satu alternatif tepat bagi para pemula maupun pelaku usaha di era serba digital seperti sekarang ini.

Senin, 18 Juni 2012

BEM STKIP YAPIM adakan Pelatihan Jurnalistik

Pembukaan pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SKTIP YAPIM dengan tema "JOURNALISTIC TO MASS EDUCATION" dibuka oleh ketua STKIP Prof.Dr.H. Kaharuddin,M.Hum, yang dimeriahkan dengan tari Padduppa persembahan UKM Seni To'do Limayya.
Dalam Pelatihan ini diikuti oleh 30 Mahasiswa dari tiga sekolah tinggi yang berada dibawa naungan YAPIM Maros.
Pelatiah ini dilaksana di Aulah Kampus I PERTI YAPIM hari ini selasa 19 Juni 2012 dan belanjut hingga besok Kamis 20 juni 2012 . Pelatiahan ini terselenggara berkat kerjasama BEM ddengan HMJ kampus dan dikung  oleh CERDAS Kopertis Wil. IX Sulsel. Pelatiha ini dilaksanakan karena minimnya pengetahuan mahasiswa dengan dunia Jurnalistik sehingga setelah pelatihan ini diharapkan Terbentuknya Pers Kampus yang melahir Jurnalis Kampus yang mampu mengangkat citra kampus.

Selasa, 12 Juni 2012

Analisa Mengambil Resiko Usaha dalam Berwirausaha

Wirausaha merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan resiko, dengan mengambil resiko untuk suatu kemajuan yang diimpikan resiko sehingga seorang wirausaha harus mampu memiliki kemampuan dalam mengambil resiko tersebut dengan perhitungan yang matang, karena pada dasarnya segala resiko dapat di atasi.

Setiap resiko memiliki karakteristik sendiri yang berbeda satu sama lain, Setiap resiko memerlukan kebijakan manajemen tertentu atau analisisa tertentu untuk pengelolaan dan penanganannya. Kebanyakan Pengusaha hanya mengenali resiko yang tampak jelas / terlihat atau paling jelas telihat. Misalnya seorang pemilik restoran yang berencana pergi untuk suatu tujuan dapat dengan mudah memprediksi resiko tentang keselamatan kerja para staffnya, dan dapat melakukan pencegahan dengan memberikan instruksi yang cukup kepada para staff dalam menjalankan pekerjaannya.

1. Resiko Usaha
Dalam menjalankan suatu kegiatan pembangunan atau pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko usaha yang dapat mempengaruhi hasil usahanya tersebut, apabila hal tersebut tidak diantisipasi dan dipersiapkan serta penanganannya maka bisa saja resiko usaha tersebut terjadi. Beberapa diantaranya contoh resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal suatu kelompok usaha kecil ataupun pada perusahaan.

- Resiko Internal Usaha

Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan atau suatu kelompok usaha kecil, dibutuhkan suatu perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut diantaranya yaitu sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku atau SOP yang memuat kewajiban dan hak hak karyawannya, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalahpahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para karyawannya

- Resiko Eksternal Usaha

a) Resiko Buyer atau Supplier
Dalam melakukan pemasaran, hasil produksi harus lebih berkonsentrasi kepada kwalitas pelayanan dan selalu melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kontinuitas kepada buyer potensial yang telah menjadi pelanggan kita.

b) Resiko Perekonomian
Faktor resiko ini yang berasal dari luar kegiatan usaha kita sendiri, diantaranya disebabkan oleh kondisi perekonomian, sosial dan politik baik lokal, nasional maupun internasional yang dapat berakibat kurang baik terhadap dunia usaha pada umumnya. Memburuknya kondisi perekonomian juga akan dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menurun terhadap produk kita, disamping kondisi ekonomi makro juga cukup berpengaruh terhadap volume kegiatan usaha kita.

c) Resiko Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi yang saat ini semakin pesat dapat membantu pihak pengelola dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Selain pada masalah produksi, maka masalah ketepatan waktu pasokan dan kecepatan pelayanan dapat memberi kepuasan bagi para konsumen kita. Apabila pihak produsen kurang memanfaatkan perkembangan teknologi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi, yang pada akhirnya akan kalah dalam bersaing di pemasaran.

d) Resiko Penghentian Ijin Usaha
Persyaratan perijinan adalah merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh suatu kelompok usaha menengah ataupun perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan usaha. Hal ini berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya dan perlindungan terhadap hak hak konsumen. Apabila perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat juga kemungkinan sebagian atau seluruh ijin usaha perusahaan tersebut dapat dibekukan sementara, ataupun dicabut sehingga dapat menghambat dan mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Hal ini bisa saja terjadi apabila lalai dalam hal mengelola perijinan usahanya.

e) Resiko Persaingan Usaha
Setiap usaha pasti tidak terlepas dari persaingan bisnis dengan lainnya yang bergerak pada bidang yang sama. Dalam hal ini setiap bidang usaha harus lebih mempertimbangkan masalah kualitas atau standar produk yang ditawarkan, ketepatan waktu supplier dan tingkat harga yang ditawarkan dipasaran merupakan faktor utama

f) Resiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
Setiap usaha berhubungan dengan konsumen dan produsen yang mensuplai kebutuhan usahanya. Di dalam menjaga hubungan itu pemerintah mengatur melalui berbagai peraturan. Kegagalan perusahaan dalam mengantisipasi peraturan peraturan baru yang ditetapkan oleh pemerintah dapat juga mempengaruhi pelaksanaan kegiatan produksi dan pemasarannya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan juga.

g) Resiko Tidak Tercapainya Target Proyeksi
Bila proyeksi produksi dan penerimaan yang dibuat tidak tercapai, maka akan berakibat kepada kemampuan perusahaan dalam memberikan return atau pengembalian kepada investor maupun kepada pemegang saham serta keterlambatan dalam melunasi kewajiban pinjamannya sesuai dengan jadwalnya

2. Resiko Lingkungan Usaha

Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan
Berbagai jenis usaha dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, dan dapat melahirkan dampak Iingkungan yang kompleks pula, Terutama bidang usaha yang mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan fisik atau ekosistem. Dengan demikian patut diperhatikan baik berupa pemeliharaan, dan upaya menjalin keserasian hubungan timbal balik, khususnya antara manusia dengan sumber daya alam lingkungan hidupnya.

Tentunya setiap bidang usaha perlu melakukan kegiatan fisik sewaktu melakukan kegiatan operasional. Agar tidak menyebabkan terjadi perusakan lingkungan maka kegiatan usaha hendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu antara lain:

Kegiatan usaha yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuan yang sudah disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait.
Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbang antara manusia sebagai pengguna sumber daya alam dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang memiliki serba keterbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan kuantitasnya.

Evaluasi penanganan dampak lingkungan akan memberikan gambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan proyek.
Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak lingkungan yang dimaksudkan untuk:

Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akan ditimbulkan sehubungan dengan kegiatan proyek yang akan direncanakan.
Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untuk memperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal tersebut sulit atau tidak dapat dihindari.
Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapat diperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan dan dapat mendorong proses percepatan kegiatannya
Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut maka akan dapat dimanfaatkan hasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman didalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatanya, yaitu:

Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin, baik yang bermukim disekitar wilayah kegiatan usaha, agar hal tersebut perlu dipahami secara umum.
Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran atauusulan pencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yang lebih besar dari akibat kegiatan operasional usaha.
Kesemuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyarat pemberi tanda bahaya, menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian evaluasi penanganan dampak lingkungan akan mencakup mengenai elemen analisa dampak, yang menggambarkan kemungkinan yang akan timbul akibat kegiatan usaha tersebut. Mencakup prakiraan dampak berikut alternatif penanganan, arah pedoman pemecahan masalah, pencegahan dampak yang bersifat merugikan menurut tingkat intensitas kejadiannya.

Mengingat kedudukan dan kegiatan usaha tersebut, maka perlu dilakukan identifikasi lingkungan secara tersendiri sebab setiap lingkungan usaha adalah merupakan suatu lingkungan alam yang terdiri dari unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di antara keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat dan membentuk suatu sistem ekologis.

Demikian juga dengan dikembangkannya usaha di atas, berarti akan terjadi suatu perubahan atau penambahan kegiatan baru yang secara langsung dan tak langsung akan turut mempengaruhi kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang ada disekitarnya.

Untuk itu perlu dilakukan penelaahan terhadap dampak negatif yang mungkin timbul karena adanya kegiatan usaha yang terjadi, baik langsung maupun tak langsung dan segi fisik, juga dampak sosial ekonomi dan budaya. Sehingga, hal tersebut tentunya perlu pembahasan masalah elemen elemen analisa dampak lebih lanjut.

Rabu, 06 Juni 2012

Ekonomi Pendidikan

Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin mencapai kemakuran dalam kehidupannya. Kemakmuran merupakan tercapainya seluruh kebutuhan manusia baik materil maupun spiritual. Kebutuhan mencerminkan perasaan kekurangan dalam diri manusia, dan kebuhan itu sangat alami dan naluriah dalam diri manusia.


Sesuai dengan tolak ukurnya masing-masing, kebutuhan itu dapat diklasifikasikan menjadi :
1) kebutuhan menurut intensitas kegunaan,
2) kebutuhan menurut sifat,
3) kebutuhan menurut waktu,
4) kebutuhan menurut subyek yang dibutuhkan.


Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan adalah :
1) keadaan alam,
2) peradaban,
3) agama ,
4) istiadat.


Benda pemuas kebutuhan dapat berwujud ( barang ) dan tidak berwujud ( jasa). Benda pemuas kebutuhan dapat diklasifikasikan menjadi :
1) benda pemuas kebutuhan menurut cara memperolehnya,
2) benda pemuas kebutuhan menurut kegunaan ,
3) benda kebutuhan menurut proses pembuatan,
4) benda kebutuhan menurut hubungan dengan benda lain.


Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat dimanipulasi dengan cara meningkatkan nilai guna ( utility ) dari benda tersebut . Manusia sebagai makhluk ekonomi ( homo economicus ) menusia memiliki 3 hal penting dalam dirinya yaitu : penalaran, kepentingan dan informasi.
Manusia yang berhasil dalam hidupnya adalah manusia yang sanggup menyelaraskan perannya sebagai manusia homo economicus, homo socious, homo politicus, dan homo religius.


Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas menggunakan sumber daya yang terbatas. Sumber daya yang terbatas yang disebut juga dengan faktor-faktor produksi terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan.


Semua faktor produksi ini terbatas jumlahnya, dan keterbatasan faktor-faktor produksi ini dinamakan dengan kelangkaan ( scarcity). Penyebab kelangkaan adalah kelangkaan benda pemuas kebutuhan itu terjadi antara lain karena keterbatasan persedian sumber daya alam, keterbatasan kemampuan manusia untuk mengelola alam, keserakahan manusia seperti penebangan hutan secara liar, meningkatnya kebutuhan manusia lebih cepat dari kemampuan untuk menghasilkan, dan belum ditemukannya sumber daya baru.


Ilmu ekonomi secara umum dapat dibagi dua kelompok besar, kedua kelompok tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Pertama ekonomi mikro adalah ilmu yang memperlajari pasar dan hubungan antarpelaku ekonomi secara individu. Kedua, ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari hubungan antarpelaku ekonomi dalam konteks lebih luas lagi ( agregat ), yaitu Negara. Mikro dan makro berasal dari bahasa Yunani, mikro asal kata micros artinya kecil, sedang makro asal kata makros artinya luas.


Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro dapat dilihat dari konteks pembahasan permasalahan ekonomi yang dipelajari. Ekonomi mikro membahas faktor – factor yang mempengaruhi harga dan kuantitas barang atau jasa di pasar, serta segala hal yang berkaitan dengan pasar tersebut, misalnya banyak tenaga kerja yang dibutuhkan pada suatu industri, mengapa suatu barang menjadi naik atau turun, berapa besar pengaruh penemuan atau teknologi, serta pengaruh subsidi dan pajak pemerintah.


Ekonomi makro justru membahas hal-hal yang lebih luas lagi cakupannya. Bahasan ekonomi makro antara lain, berapa besar pengangguran sebuah negara , produksi dan konsumsi nasional, serta inflansi, dan gejolak-gejolak perekonomian secara nasional.Oconomos secara termilogiy, bagi orang Yunani bukan sekedar atau diartikan pengelolahan rumah tangga, bahkan pengelolahan yang lebih besar yang juga dapat digunakan untuk pengelolahan organisasi atau lembaga.


Menurut pakar ekonomi Prof. Samuelson defenisi ekonomi adalah " Economic is the study of how men and society choose, with or without the use of money to emply scarce productive resource ti produce varius commodities over time and distribute them for consumption, now and in the future, among vatious people and groups in society. In essence then economics in study of the production and distribution of alla scarces whether physical goods or intangible service that individual desire. The key word are ( 1) scarcity and (2) desirability that is, economies is concerened only with resources that are available in limited quantities (and that includes virtually every good and service )"


Ekonomi sebagai studi mengenai bagaimana cara manusia sampai kepada pilihan ( dengan atau tanpa uang ) untuk memperkerjakan atau mengali sumber-sumber produksi langka yang menggunakan sumber-sumber alternative untuk menghasilkan bermacam-macam barang dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi baik masa sekarang atau masa yang akan datang.


Selain itu ilmu ekonomi adalah mengenai perilaku manusia yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan uang dan membelanjakannya supaya bertambah dan memberikan keuntungan. Dalam Islam tekenal dengan istilah ekonomi islam artinya ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai Islam.
Ekonomi pendidikan adalah The economics of edication is the study how men and society choose, with or without the us money. To employ scaource productive resource to produce various types of training, the development of knowlodge, skill, mind, character, and so fath especially bay formal schooling over time and to distribute them, now and ind the facture, among various peopke dan graups in society. In essence, then the economice of education in concerned with ( 1) the process by which education is produced : (2) the distribution of education among competing groups and individuals : (3) question regarding how much should be spent by society ( or any of its component individuals) an education activites, and tyepes of educational activities should be selected.


Pengertian ekonomi pendidikan ialah suatu studi tentang bagaimana sekompok orang dari masyarakat melakukan pilihan dalam memanfaatkan atau tanpa menggunakan uang untuk mendapatkan sumber produktif untuk melaksanakan bermacam-macam pelatihan untuk pengembangan pengetahuan skill, pembentukan karakter ( tingka laku ) sehingga kegiatannya secara khusus sama dengan sekolah formal setiap waktu, dan untuk mendiskusikannya kini dan masa yang akan datang diantara individu dan kekompok-kelompok masyarakat khususnya, karena ekonomi pendidikan adalah:
(1) melalui pendidikan menghasilkan produk,
(2) Distribusi dari pendidikan diantara kelompok-kelompok dengan individu,
(3) Permasalahn ( pertanyaan ) yang berdasarkan seberapa banyak masyarakat atau individu-individu yang harus dilatih dalam pelatihan, dan tipe – tipe dalam pendidikan atau yang mendesak harus dipilih.


Jadi pengertian ekonomi pendidikan adalah suatu studi mengenai bagaiman sekelompok orang dari masyarakat melakukan pilihan untuk memanfaatkan sumber-sumber daya produktif sebagai komonitas yang bernilai lebih. Selanjutnya mendistribusikan sebagai bahan konsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun masa yang akan datang berlangsung diantara berbagai masyarakat kelompok atau individu dalam masyarakat.


Masalah-masalah ekonomi yang muncul karena adanya kelangkaan ( scarcity) yang berarti sumber daya yang ada terbatas guna memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Guna untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan keinginan yang tidak terbatas sebagai akibat dari adanya sumber daya yang terbatas , manusia dihadapi masyarakat pada suatu perekonomian.


Masalah –masalah tersebut terbagi atas :
1) barang dan jasa apa yang harus diproduksi,
2) Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut? ,
3) untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi ?
Pelaku-pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi:
1) rumah tangga konsumsi ( konsumen ),
2) rumah tangga produksi ( perusahaan ),
3) rumah tangga negera ( pemerintah ),
4) masyarakat luar negeri.


Hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi dapat diidentifikasikan sebagai arus uang dan barang. Hubungan ini disebut juga arus lingkaran kegiatan ekonomi ( circular flow oconomic activity ).


Sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ekonomi yang berlaku di dunia ada empat macam yaitu :
1) sistem ekonomi tradisional;
2) sistem ekonomi komando,
3) sistem ekonomi pasar,
4) sistem ekonomi campuran.